MAKANAN camilan opak singkong Desa Jolontoro Kecamatan Sapuran Wonosobo, saat ini sudah merambah berbagai provinsi di Indonesia. Opak singkong itu pun mudah dijumpai di berbagai pusat perbelanjaan di kota-kota dengan label atau kemasan yang berbeda-beda.
Produsen opak, Ny Herawati, mengatakan usaha rumahan tersebut dilakukan ratusan perajin/keluarga di Desa Jolontoro. Tiap keluarga rata-rata bisa memproduksi sekitar 20 Kg opak kering. Tiap Kg opak membutuhkan bahan baku singkong tiga Kg. Sehingga produksi opak Desa Jolontoro, tiap hari memerlukan singkong mentah sampai beberapa ton.
Ny Herawati dan beberapa perajin opak menyebut, pada umumnya mereka belum menyiapkan kemasan khusus terhadap opak produksinya. Hal itu diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing pembeli/pedagang pengepul, sehingga yang memasok ke pusat-pusat perbelanjaan dengan label dan kemasan yang menarik, bukanlah perajin, tetapi pedagang. Dengan kondisi semacam itu, keuntungan cukup besar diraih pedagang.
Dia akui, sebagian besar perajin opak setempat hanya bekerja untuk memproduksi saja. Untuk pemasaran maupun menyiapkan kemasan, biasanya dilakukan para pedagang. Para pedagang atau pun pengepul biasanya mendatangi ke perajin di rumah masing-masing di Desa Jolontoro. Selanjutnya merekalah yang memasarkan opak ke berbagai kota/provinsi.
Menurut Ny Herawati, memproduksi opak membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga hari. Membuat opak tidaklah sulit. Singkong mentah yang telah dikupas, lalu direbus. Selanjutnya setelah matang, singkong ditumbuk halus dan diberi bumbu sesuai selera rasa yang diinginkan. Jemudian, dipres secara tradisional dan dicetak oval dan dijemur.
Adapun aneka opak singkong Desa Jolontoro, meliputi opak rasa bawang; rasa asin gurih; manis; rasa balado/pedas maupun rasa wijen. Opak singkong yang sudah kering, bisa bertahan sampai satu tahun. Terlebih bila dikemas secara baik, akan bisa bertahan lebih lama lagi. Harga opak singkong di tingkat perajin, bervariasi mulai dari Rp 6.000/Kg sampai Rp 13.000/Kg.
Lasmoko (43 tahun) asal Merak Banten secara terpisah mengaku, memilih opak singkong Desa Jolontoro karena kualitasnya yang sudah teruji dan enak. Opak Jolontoro higienis dan tidak dicampur dengan bahan pewarna. Opak disebutnya sebagai camilan tradisional yang murah dan enak. Dia berniat mengenalkan opak singkong tersebut di tempat tinggalnya.