|Pakaian Renang dan Pakaian Dalam | Laptop dan Netbook | Jogja Antik | Tebing Siung | Climbing Activity | Panjat Tebing Sleman | Bayi Sehat | Bertaman dan Berkebun|
"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."
Kesenian Gambang Semarang merupakan hasil pembauran antara dua etnis, yaitu budaya Cina dan Jawa. Gambang Semarang telah memiliki nilai historis di kota Semarang, karena itu lazim pula apabila diangkat dan dilestarikan sebagai suatu karya seni tradisi kota Semarang yang mengandung nilai estetika serta nilai–nilai simbolik tradisional yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seni masyarakat Semarang pada khususnya yaitu dengan pertimbangan dapat mewujudkan sebuah karya seni yang dapat diterima sebagai sosok budaya kota pesisir Jawa Tengah.
Pada mulanya Gambang Semarang memang memiliki ciri musikal yang sama dengan Gambang Kromong, tetapi dalam perkembangan ciri – ciri itu semakin memudar dengan ditampilkannya lagu-lagu khusus Gambang Semarang, lagu – lagu daerah Jawa Tengah, lagu-lagu keroncong, dan lagu-lagu pop Jawa. Kalau pada awal perkembangan dalam Gambang Semarang terdapat nuansa Betawi dan Cina, serta nuansa Jawa- Mandarin, dalam perwujudan yang sekarang Gambang Semarang lebih menampakkan nuansa ke-Jawa-annya.
Perlu diketahui bahwa Gambang Semarang mencakup berbagai aspek seni tidak hanya seni musik saja akan tetapi juga seni tari, vokal bahkan seni lawak.
Sedangkan macam alat-alat Musik Gambang Semarang terdiri dari :
1. Kendang (Jawa Barat)
2. Bonang
3. Kempul
4. Suling
5. Kecrek
6. Gambang
7. Sukong
8. Konghayan
9. Balungan (Saron, Demung )
Biasanya kalau tidak ada alat Sukong atau Konghayan kadang diganti dengan alat musik Siter , Cuk Keroncong atau Seksofon.
Dalam bidang seni tari Gambang Semarang memiliki tiga ragam gerak baku, yaitu ngondhek, ngeyek, dan genjot yang ketiganya merupakan gerakan yang berpusat pada pinggul. Gerakan tangan ( lambeyan ) yang menyertai ketiga ragam gerak itu merupakan gerakan yang berpangkal pada pergelangan tangan dengan media gerak sebatas pusar hingga pandangan mata.
Pembahasan tersebut melahirkan suatu pengertian bahwa kesan oleh kehadiran penari khususnya dengan alunan pantat dan goyang pinggul yang diiringi dengan nuansa musik dan busana Jawa Mandarin sangat dinikmati sebagai sebuah bentuk yang mempunyai nilai estetis tertentu dan dapat dirasakan sebagai pengalaman seni yang sangat unik.
Tari Gambang Semarang menggambarkan ekspresi gembira empat orang penari di suatu malam saat mereka berkumpul, berdendang dan menari bersama. Gerak tari yang penuh vitalitas dan gairah tanpa disertai emosi yang berlebihan adalah sesuai dengan gambaran masyarakat kota Semarang. Goyangan pinggul dan putaran pantat yang mengalun bila dihayati bagaikan riak gelombang air laut yang menghiasi garis pantai kota Semarang. Unsur gerak tari Jawa pesisiran yang lugas, dinamis dan mengalir membuat tari Gambang Semarang menjadi indah dan nyaman dipandang mata.
Gambang Semarang telah memiliki nilai historis di kota Semarang , karena itu lazim pula apabila diangkat dan dilestarikan sebagai suatu karya seni tradisi kota Semarang yang mengandung nilai estetika serta nilai - nilai simbolik tradisional yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seni masyarakat Semarang pada khususnya yaitu dengan pertimbangan dapat mewujudkan sebuah karya seni yang dapat diterima sebagai sosok budaya kota pesisir Jawa Tengah
hot.detik
"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."
Blog: |
karis semarang |
Topics: |
adsense, marketing, afiliasi |