|Pakaian Renang dan Pakaian Dalam | Laptop dan Netbook | Jogja Antik | Tebing Siung | Climbing Activity | Panjat Tebing Sleman | Bayi Sehat | Bertaman dan Berkebun|
"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) merencanakan restorasi terhadap 273 benteng yang tersebar di seluruh Indonesia. "Kami memang bertugas untuk memugar dan merestorasi benteng-benteng yang ada, kemudian menjadikannya sebagai destinasi pariwisata yang pada akhirnya membawa kesejahteraan masyarakat di sekitarnya," kata Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Kemenbudpar, Harry Untoro, di Jakarta, Selasa (6/4).
Harry menjelaskan, pihaknya telah mencatat bahwa saat ini ada sebanyak 273 benteng yang siap direstorasi dari sekitar 600 benteng yang sudah didata ulang di seluruh Indonesia.
Ia menekankan bahwa secara pelan dan bertahap pihaknya akan mempersiapkan benteng-benteng bersejarah itu sebagai destinasi wisata budaya. "Secara pelan kita akan siapkan benteng-benteng itu sebagai destinasi wisata daerah, dengan pengertian kita akan pugar dan restorasi," katanya.
Ia mengakui, sampai saat ini alokasi dana anggaran untuk restorasi benda cagar budaya termasuk benteng masih tergolong kecil. Karena itu, pihaknya berharap pemerintah daerah, yang di wilayahnya terdapat benteng peninggalan seajarah, dapat menjadikannya sebagai aset daerah sehingga turut berperan dalam mendanai restorasi benda cagar budaya tersebut. "Kalau benteng lestari dan terpelihara untuk wisata maka PAD (Pendapatan Asli Daerah) wilayah itu akan bertambah," katanya.
Apalagi baru-baru ini UU Cagar Budaya telah mengalami perbaikan dalam hal penganggaran dan tanggung jawab, dimana ada level-level penganggaran sehingga tanggung jawab pelestarian tidak sekadar di tangan pemerintah pusat.
Ia mengatakan, restorasi benteng saat ini juga menghadapi kendala lain yakni kondisi benteng yang sebagian besar masih menjadi hunian/pemukiman/asrama TNI/Polri. "Kami sudah berkoordinasi dengan Kemenhankam untuk merelokasi pemukiman di sekitar benteng," katanya.
Sampai saat ini, hampir sebagian besar benteng masih digunakan untuk fasilitas militer. Ia mencontohkan, Benteng Rotterdam di Makasar sampai saat ini masih digunakan sebagai salah satu sarana militer yakni rumah sakit dan administrasi. Harry menekankan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk melestarikan benteng sebagai salah satu benda cagar budaya.
hot.detik
"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."
Blog: |
karis semarang |
Topics: |
adsense, marketing, afiliasi |