|Pakaian Renang dan Pakaian Dalam | Laptop dan Netbook | Jogja Antik | Tebing Siung | Climbing Activity | Panjat Tebing Sleman | Bayi Sehat | Bertaman dan Berkebun|
"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."
SEMARANG, KOMPAS.com - Potensi wisata yang ada di berbagai daerah harus dikemas semaksimal mungkin agar dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Meski memiliki banyak potensi wisata, wisatawan enggan melirik karena kurang menarik.
Salah satu contoh wilayah yang memiliki potensi wisata menarik namun tidak dimaksimalkan adalah Kota Semarang. Kamis (19/3) dalam musyawarah daerah Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jateng di Kota Semarang, Direk tur Kartika Tour and Travel Andreyanto K Herlambang mengungkapkan, pengemasan tempat wisata di Semarang masih sangat kurang.
Padahal Semarang adalah kota transit. Peluang wisata bagi orang yang mampir untuk kemudian melanjutkan perjalanan wisata sebenarny a sangat besar. Tetapi, rata-rata para pendatang yang transit tidak pernah bertahan lebih dari satu malam. Mereka tidak tertarik untuk berwisata di Kota Semarang, kata Andreyanto.
Andreyanto menyebutkan, Klenteng Sam Poo Kong misalnya, sudah diakui dunia. Sayangnya, ketika wisatawan ingin berkunjung, tidak ada sesuatu yang menarik di sana. Demikian juga dengan wilayah Kota Lama.
Seharusnya ada jadwal atraksi kebudayaan atau kesenian tradisional di tempat-tempat itu. Setidaknya, ada suguhan untuk mereka yang berkunjung, ujar Andreyanto.
Meski potensi utama Kota Semarang adalah perjalanan bisnis, bukan berarti Kota Semarang terlepas dari segitiga emas Jawa Tengah, yaitu Jogja-Solo-Semarang. Untuk itu diperlukan kerja sama yang lebih intensif antarbiro perja lanan wisata guna memaksimalkan promosi antardaerah.
Dalam hal ini peran Asita sangat diperlukan. Selain itu, Asita juga perlu menetapkan standar harga agar persaingan tidak sehat antarbiro perjalanan dapat dihindari, tutur Andreyanto.
Ketua Asita Kota Semarang Imam Kamal mengungkapkan, pemerintah harus memprioritaskan perbaikan infrastruktur di Kota Semarang dan sekitarnya. Berbagai tempat wisata di Kota Semarang seperti wilayah Kota Lama dan Lawang Sewu juga harus dibenahi.
Satu hal lagi yang lebih penting, Semarang harus bebas banjir kalau mau dikunjungi banyak wisatawan. Jika seluruh hal itu dipenuhi, siapa pun akan tertarik berwisata ke Semarang, ungkap Imam.
Wakil Ketua Asita Solo Djuritno Yudo Hadinagoro juga menilai Kota Semarang kurang memiliki greget seperti Yogyakarta dan Solo yang kini berlomba-lomba mempromosikan daerah mereka sebagai tujuan wisata
hot.detik
"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."
Blog: |
karis semarang |
Topics: |
adsense, marketing, afiliasi |