|Pakaian Renang dan Pakaian Dalam | Laptop dan Netbook | Jogja Antik | Tebing Siung | Climbing Activity | Panjat Tebing Sleman | Bayi Sehat | Bertaman dan Berkebun|
"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."
SEMARANG, KOMPAS.com- Belum tergarapnya potensi wisata yang terdapat di Kota Semarang membuat kunjungan wisatawan sulit terdongkrak. Pemerintah Kota perlu mengembangkan produk wisata yang memiliki nilai jual kepada wisatawan.
Ketua Harian Semarang Tourism Board Teguh Kismarjanto, Jumat (1/5) kemarin, mengatakan, tidak adanya obyek wisata yang menjadi unggulan membuat banyak turis yang mengalihkan destinasi wisatanya ke daerah di luar Kota Semarang.
"Hal ini yang membuat agen dan biro wisata di Kota Semarang lebih banyak menjual obyek wisata di luar Semarang," kata Teguh yang juga merupakan anggota Paguyuban Pelaku Wisata Jateng.
Padahal, menurut Teguh, Kota Semarang memiliki potensi untuk menjadi daerah tujuan wisata karena memiliki keunggulan dalam wisata kuliner, budaya dan sejarah, serta religi, yang justru dilirik oleh wisatawan asing.
Teguh mencontohkan, klenteng Sam Poo Kong, bangunan Lawang Sewu, pusat jajanan Pasar Semawis, dan kawasan Kota Lama merupakan daya tarik wisata yang berpotensi menyedot turis. Namun, pihak pengelola dan Pemkot belum menggarapnya secara serius sehingga tidak mampu menggaet pasar. "Hal ini terlihat dari banyaknya bangunan yang tidak dirawat dan tidak serius dalam melayani pengunjung," katanya.
Meskipun Kota Semarang tidak memiliki obyek wisata unggulan, pengajar pariwisata di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPARI) Semarang Koestomo Andreas Corsinus menuturkan, Kota Semarang tetap berpotensi untuk dikunjungi. Selama ini, citra Kota Semarang memang bukan sebagai daerah tujuan wisata tetapi sebagai daerah transit.
Dengan memaksimalkan potensinya yang terkenal akan kuliner dan bangunan budayanya, Kota Semarang dapat menjadi daerah yang mampu menarik wisatawan untuk tinggal lebih lama lagi sebelum pindah ke tempat lain. "Apalagi, banyak hotel yang layak untuk ditempati," ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang Agung Prijo Oetomo mengakui, pengembangan pariwisata di Kota Semarang masih terbentur dengan minimnya anggaran. Sek tor pariwisata hanya mendapat alokasi Rp 5 miliar dari APBD tahun 2009 ini yang digunakan untuk kegiatan promosi dan pengembangan obyek wisata.
Agung mengatakan, potensi wisata di Kota Semarang memang bukan terletak pada obyeknya, tetapi pada nilai kearifan lokal seperti, wisata kuliner dan religi.Obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan , lanjut Agung, adalah Goa Kreo karena memiliki pesona alam yang tidak terdapat di tempat lain. Apalagi, goa kreo juga memiliki atraksi budaya yang bisa menjadi nilai jual, kata Agung.
Berdasarkan data Disparbud Kota Semarang, kunjungan wisata ke Goa Kreo pada tahun 2008 mencapai 37.838 wisatawan atau meningkat dibanding kunjungan 2007 yang mencapai 31.597 orang. Tingkat kunjungan tersebut masih di bawah Taman Margasatwa dengan 158.805 (2008) dan 202.593 (2007).
hot.detik
"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."
Blog: |
karis semarang |
Topics: |
adsense, marketing, afiliasi |