|Pakaian Renang dan Pakaian Dalam  |  Laptop dan Netbook  |  Jogja Antik   |  Tebing Siung |  Climbing Activity  |  Panjat Tebing Sleman  |  Bayi Sehat Bertaman dan Berkebun|

"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."

Dugderan, Premanisme Berusaha Ditangkal

Posted: Tuesday, August 10, 2010 by Karis As A Trader in Labels: ,

Semarang, CyberNews. Pemerintah Kota melalui Dinas Pasar berupaya menangkal terjadinya premanisme baik kepada pedagang maupun pembeli dalam acara dugderan yang mulai berlangsung besok (1/8) hingga Kamis (12/8) di kawasan Johar dan pintu keluar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Pihak Dinas Pasar Kota melalui Kabid PKL, Satrio Imam, tidak memungkiri pada kegiatan jual-beli di pasar atau even tertentu seperti dugderan, tak bisa lepas dari praktik premanisme. Namun, pihaknya tak mau para preman merajalela dalam tradisi tahunan Semarang itu. "Kami memiliki kewajiban untuk mengamankan situasi dugderan sehingga masyarakat dan pedagang tidak dirugikan."

Khusus kepada pedagang, pihaknya tak mau mereka dipalak preman, makanya dilakukan operasi rutin tiap hari secara diam diam melalui tim keamanan yang sudah dibentuk pihaknya. "Ini sebagai wujud apresiasi kepada para pedagang yang sudah boyongan bersama barang dagangannya sekaligus tinggal di lokasi serta memberi pemasukan kepada kas daerah."

Menurutnya, timbal balik pedagang membayar retribusi sewa lokasi dan kebersihan sesuai Perda Nomor 6/2008 tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah ialah menjaganya dari risiko premanisme.

Di sisi lain, pihaknya tak menjamin keamanan pedagang yang tak menyewa lapak lewat Dinas Pasar yang di lapangan diurus Persatuan Pedagang dan Jasa Kota. "Bisa saja mereka dikenai uang sewa 4-6 kali lipat dari retribusi resmi, bahkan lapaknya diletakkan di sembarang tempat, tak sesuai setting lokasi."

Kepada pedagang yang demikian, kata Imam, pihaknya justru akan berlaku tegas yakni menggusur dan memindahnya ke lokasi sesuai konsep setting, dengan catatan, jika di lokasi tersebut masih ada ruang kosong.

"Kami tak mau perilaku tidak tertib terjadi pada dugderan tahun ini. Konsep dugderan pun akan terus diperbaiki sehinga bisa menjadi ikon wisata budaya dan religi. Makanya, kami berusaha mengembalikan pusat dugder di kawasan Masjid Agung Kauman (Johar) seperti saat awal," terang Imam, Sabtu (31/7).

Dikatakan, karena pihaknya sudah memperketat keamanan, maka masyarakat tak perlu takut datang ke lokasi dugderan. Pasalnya, tradisi tahunan dugderan harus disukseskan bersama-sama, terlebih pada gelaran tahun ini, pihaknya sudah mempersiapkan dan mengkonsep sejak jauh-jauh hari, termasuk menangkal dampak premanisme yang sering dikeluhkan pedagang dan pengunjung.
sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/07/31/61184/Dugderan-Premanisme-Berusaha-Ditangkal

hot.detik

"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."