|Pakaian Renang dan Pakaian Dalam  |  Laptop dan Netbook  |  Jogja Antik   |  Tebing Siung |  Climbing Activity  |  Panjat Tebing Sleman  |  Bayi Sehat Bertaman dan Berkebun|

"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."

Pedagang Keluhkan Tingginya Sewa Gerai Dugderan

Posted: Tuesday, August 10, 2010 by Karis As A Trader in Labels:

ANTARA - Para pedagang di Pasar Rakyat Dugderan 2010, yang digelar menjelang puasa Ramadhan, mengeluhkan tingginya biaya sewa gerai sebesar Rp300 ribu per hari.

Seorang pedagang, Daniel ketika ditemui di lokasi Dugderan di Kota Semarang, Selasa, mengatakan biaya sewa tersebut belum dapat ditutup dari pemasukan harian, belum termasuk harus menyewa tenda dan membayar listrik.

Ia memasang target pemasukan sebesar Rp6 juta selama berjualan di arena Dugderan tahun ini.

Dugderan merupakan tradisi yang digelar warga Kota Semarang setiap menjelang puasa Ramadhan. Bersamaan perubahan zaman, Dugderan menjadi lahan bisnis bagi pedagang kecil yang ingin meraup rezeki dari hasil berjualan aneka barang, mulai dari kerajinan lokal hingga barang impor.

Pedagang lainnya Yusniarti mengatakan hingga saat ini gerai pakaiannya masih sepi pengunjung sehingga ia merasa berat harus membayar uang sewa Rp300 ribu/hari.

Ia yang rutin mengikuti Dugderan sejak tiga tahun lalu menargetkan pemasukan kotor sebesar Rp2,5 juta per hari.

Cuaca yang tidak menentu, menurut Yusniarti, menjadi kendala utama dalam pelaksanaan pasar rakyat seperti Dugderan. "Pasar menjadi becek dan pengunjung enggan datang ke mari," katanya.

Sebelumnya, kedua pedagang tersebut bergabung menjadi peserta Dugderan ketika dihelat di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) pada 2009 lalu.

"Berdagang di sana (MAJT,red) lebih sepi sehingga kami memilih berdagang di kawasan Pasar Johar," katanya.

Namun, keduanya masih optimistis akan dapat menutup biaya sewa yang besar karena pelaksanaan Dugderan di kawasan Pasar Johar di Jalan Pemuda kemungkinan besar akan menarik lebih banyak orang untuk datang.

Kepala Bidang Pedagang Kaki Lima Dinas Pasar Kota Semarang Satrio Imam belum dapat dihubungi untuk memberikan tanggapan perihal keluhan pedagang di pasar rakyat Dugderan tersebut. ***2***
(U.pso-202/x

hot.detik

"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."