|Pakaian Renang dan Pakaian Dalam  |  Laptop dan Netbook  |  Jogja Antik   |  Tebing Siung |  Climbing Activity  |  Panjat Tebing Sleman  |  Bayi Sehat Bertaman dan Berkebun|

"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."

Kembangarum Kembali sebagai Desa Wisata Terbaik

Posted: Monday, May 17, 2010 by Karis As A Trader in Labels:

Desa wisata Kembangarum kembali meraih prestasi sebagai desa wisata terbaik dalam festival desa wisata tahun 2010 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Forum Komunikasi Desa Wisata Kabupaten sleman. Sebelumnya desa wisata kembangarum menyandang sebagai desa wisata terbaik pada tahun 2008 dan berhak atas trophy bergilir dari Bupati Sleman.

Pengumuman pemenang dan penyerahan trophy dan hadiah bagi para pemenang dilaksanakan Rabu 5 Mei 2010 di joglo desa wisata Tanjung Donoharjo Ngaglik. Hadir dalam kesempatan tersebut Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Drs. Dwi Supriyatno, MS, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Komisi B DPRD Sleman Farhan Hariem, para Kepala Bidang dan Kepala seksi di lingkungan Disbudpar Sleman.

Dalam penilaian yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 hingga 29 April 2010 silam tim juri yang terdiri atas 5 (lima) orang, yaitu Drs. Wardiyanto, M.Hum dari Akademi Pariwisata Indonesia (API) Yogyakarta sebagai Ketua, Ir. Indi Printianto, MSc dari PHRI, Hari Sunanto dari SKH Kedaulatan Rakyat, Ir. Joko Kuntoro dari ASITA dan Destha Titi Raharjana dari Puspar UGM memberikan penilaian sbb:

1. Desa wisata Kembangarum sebagai juara 1 kategori desa wisata mandiri dengan nilai 103.

2. Desa wisata Tanjung sebagai juara 1 kategori desa wisata berkembang dengan nilai 100.

3. Desa wisata Petung sebagai juara 2 kategori desa wisata berkembang dengan nilai 77.

4. Desa wisata Sukunan sebagai juara 1 kategori desa wisata tumbuh dengan nilai 84.

5. Desa wisata Garongan sebagai juara 2 kategori desa wisata tumbuh dengan nilai 80.

Dengan demikian desa wisata Kembangarum berhak atas trophy bergilir yang telah diraih sebelumnya. Disamping trophy bergilir dari Bupati Sleman desa wisata Kembangarum mendapatkan trophy tetap dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, uang pembinaan sebesar Rp.3.500.000 dan tabungan dari Bank Sleman sebesar Rp.200.000. Sementara itu desa wisata Tanjung mendapatkan trophy, uang pembinaan Rp.3.000.000, tabungan Bank Sleman, desa wisata Petung memperoleh trophy, uang pembinaan Rp.2.000.000, tabungan Bank Sleman, desa wisata Sukunan mendapatkan trophy, uang pembinaan Rp.1.500.000, tabungan Bank Sleman, dan desa wisata Garongan mendapatkan trophy, uang pembinaan Rp.1.000.000, tabungan Bank Sleman.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Drs. Untoro Budiharjo mengungkapkan bahwa festival desa wisata tahun 2010 diikuti oleh 18 desa wisata, meningkat dari sebelumnya yang diikuti oleh 12 desa wisata. Diungkapkan bahwa festival desa wisata dimaksudkan sebagai sarana pembinaan sekaligus untuk mendorong perkembangan desa-desa wisata. Tidak kalah pentingnya festival desa wisata juga dimaksudkan untuk menemukenali konsep pengembangan desa wisata sekaligus untuk memberikan motivasi dan stimulasi bagi desa-desa wisata yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan penemuan jati diri.

Sementara itu Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM mengemukakan bahwa desa wisata diharapkan salah satu wahana dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya merupakan tugas bersama untuk mengupayakan peningkatan kualitas pengelolaan dan pengembangan desa wisata, sehingga keberadaan desa wisata dimasa mendatang benar-benar dapat menjadi andalan bagi masyarakat di kawasan desa wisata masing-masing.

Ditambahkan bahwa dalam pengelolaan dan pengembangan desa wisata perlu untuk mengadopsi konsep “Mamayu Hayuning Bawono” , yakni dengan mempertahankan sifat-sifat alami kondisi lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya.-

hot.detik

"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."