|Pakaian Renang dan Pakaian Dalam  |  Laptop dan Netbook  |  Jogja Antik   |  Tebing Siung |  Climbing Activity  |  Panjat Tebing Sleman  |  Bayi Sehat Bertaman dan Berkebun|

"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."

PLESIRAN TEMPO DOELOE: Bangkitlah Pemoeda-Pemoedi Indonesia !

Posted: Saturday, May 22, 2010 by Karis As A Trader in Labels:

Minggu pagi, 23 Mei 2010, dari djam poekoel 07.30 sampe djam poekoel 12 siang, koeliling museum di Djakarta Poesat

Sebermoela di STOVIA (School Tot Opleideing Van Inlandsche Artsen) ataoe Sekolah Kedokteran Boeat Boemipoetra,
jang diberdiriken pada tahon 1899 dibilangan Weltevreden (Senen sonoan dikit, agak deket ke Kwitang juga sih, atau
ke RSPAD Gatot Subroto). Itoe school ada meroepaken pengembangan dari Sekolah Djawa, lantas kwaliteitnja dikasi
naek ataoe ditingkatken mendjadi selevel dengen sekolah dokter jang ada di Europa (choesoesnja di Negeri Belanda).
Pada awalnja oentoek kaoem Djawa, kamodian orang laen dari antero bilangan Noesantara diberi kasempatan boeat
beladjar di ini school. Marika banjak jang dateng dari Sumatra, Celebes , Molukken, dan daerah laennja jang terdapat
di Nederlandsch- Oost Indiƫ. Educatie berlangsoeng tiga tahoen, namoen sasoedah itoe ditambahken mendjadi lama
pendidikan = sembilan sampe sepoeloeh tahoen (lama bener yakh?!). Itoe gedong dipake sedari tahon 1902 sampai
1925, abis itoe dipindahken ke gedong laen dibilangan Salemba, jang sekarang bekend seboet dengan: Salemba UI.

Pada tahon 1907, saorang dokter loeloesan Dokter Djawa bernama Dr.Wahidin Soedira Hoesodo dalam perdjalanan
kassie propagandaken studiefonds (dana pendidikan), sempet singgah di gedong STOVIA ini en berdjoempa dengen
studenten (moerid-moerid) , lantas adjak marika oentoek bikin satoe organisatie, goena perdjoeangken nasip bangsa

liwat educatie. Diantara studenten itoe ada jang kagoem akan Dr.Wahidin poenja gagasan kelas wahid ini, kamodian
achirnja diberdirikenlah organisatie: Boedi Oetomo pada tanggal 20 boelan Mei tahon 1908 sebagi tonggak moelainja
rasa kesatoean dan kebangkitan dalem berbangsa dan bernegara satoe sesama kaoem Boemipoetra. Namoen hal ini
tida disoekai oleh para docenten (dosen) STOVIA, sebab-sebab itoe maka para docenten minta soepaija marika jang
terlibat dalem organisatie Boedi Oetomo patoet dikeloearken dari sekolah agar djera. Perkara itoe dianggep tjoekoep
serieus, sampe dibikin sidang intern di sekolah ini, tetapi Directeur STOVIA malahan mendoekoeng actie Boemipoetra.
Tindakan brikoetnja adalah Boedi Oetomo adaken congres di Jogjakarta . Sebab perihal itoe, terbitken banjak gerakan
baroe jang poenja semangat sama, ia itoe: Sarekat Dagang Islam, Indische Partij, Muhammadyah, dan Perhimpoenan
Indonesia (Indische Vereeninging) dimana pendirinja adalah mahasiswa-mahasiswa Indonesia jang ada landjoetken ini
pendidikan marika ke Negeri Belanda. Selaen daripada itoe ada jang bergerak di bilang sport tenis, bola sepak en silat.
Bahkan selandjoetnja berdiri Jong Java, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Sumatra, en organisatie penggerak laennja.

Anak moeda jang poenja semangat berkebangsaan satoe ini, lantas kamodian bikin Congres Pemoeda I di pada tahon
1926 dan Congres Pemoeda II di tahon 1928, jang paling achir ini, kitaorang kenal sebagi: Peristiwa Soempa Pemoeda
pada tanggal 28 Oktober 1928 jang dilakoeken di satoe roemah pondokan di djalan Kramat milik Orang Tjina bernama:
Sie Kong Liong. Roemah itoe atjapkali digoenaken sebagi tempat congres para pemoeda-pemoedi hingga tahon 1934,
sasoedah itoe disewa oleh Pang Tjem Jam. Itoe roemah sablonnja sempet bekend bekend sebagi: Indonesische Club-
gebouw (Gedong Pertemoean Indonesia), namoen pada tahon 1937-1948 dipakei sebagi toko boenga, ..bahkan pada
tahon 1948-1951 pernah dimanfa'atken sebagi hotel! Di dalem gedong ini sekarang kitaorang bole saksiken sisa-sisa
perdjalanan perdjoeangan leloehoer-lelohoer oentoek raih Persatoean Indonesia , dengen bertekad dan bersoempah:
Pertama. Kami poetera dan poeteri Indonesia , mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia . Kedoea.
Kami poetera dan poeteri Indonesia , mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia . Ketiga. Kami poetera dan
poeteri Indonesia , mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia. (wuiddih hebat gak tuh tahun 1928 cing!
abis reformasi 1998 malah banyak yg pengen pisah dan bercerai-berai demi memuaskan birahi politik mereka sendiri).


Sablonnja congres ditoetoep, para anak moeda Indonesia itoe, didengerin satoe lagoe kebangsaan jang dibawaken
dengen biola dan tanpa sya'ir, oleh W.R.Soepratman. Itoe lagoe disamboet seneg dan meriah oleh peserta congres.
Kitaorang bole liet di tembok dalem museum ini, sya'ir lagoe Indonesia Raja dengen 3 stanza, dan kalo perloe nanti
kitaorang stel lagoenja, jang dinjanjiken oleh segenap Rakjat Indonesia (tetapi pada tahon 1944, tatkala Tentara
Djepang kassie idzin lantoenken itoe lagoe di depan oemoem, namoen sya'irnja blom pake "Merdeka", tapi "Moelia").


Dai Nippon tahoe marika aken menoedjoe kekalahan dari Tentera Amerika di Pacific, sebab-sebab itoe marika Orang
Djepang senantiasa bikin propaganda jang bikin hati Orang Indonesia seneng dan tentrem, dengan memberi chabar
jang goembirah setijap waktoe, saperti kemenangan Djepang di Pacific, heibatnja Angkatan Laoet marika, hingga ke
penggambaran statistiek kekalahan Tentera Amerika dan Sekoetoe, jang kapal indoek dan pesawat tempoer, djoega

perlengkapan perang laennja ditembak djatoh oleh Tentera Djepang, padahal itoe semoea tjoema berita bohong alias
isepan djempol belaka, kerana Djepang kalah dimana-mana, teroetama sasoeda pertempoeran di Pulau Mid-Way jang
timboelken banjak keroegiean dan kahilangan tentera dari fihak Djepang. Kitaorang aken liet itoe poster propaganda
jang banjak matjemnja di Gedong Joang 45, ditata dengen rapi, bagoes, roeangan dingin AC dan kipas angin (achh,
iniah tjontoh museum jang ideaal, jang bole bikin kitaorang sebagi penggemar museum djadi betah berkoendjoeng! ).


Museum Joang 45 ataoe kerap diseboet sebagi Gedong Joang 45, djoega Menteng 31 (kerana pernahnja di bilangan
Djalan Menteng Raja arah Tjikini), doeloenja adalah satoe hotel jang bagoes poenja Toean Schomper, jang biasanja
diinepin oleh pedagang asing, pedjabat ambtenaar Belanda, dan Boemipoetra banjak doeit, jang singgah di Batavia.
Ada 5 kamar di wing kiri, dan 8 kamar di wing kanan, dan meroepaken hotel jang megah pada djeman voordeoorlog
(sebelum perang). Pada djeman Djepang bertjokol di Noesantara, itoe gedong digoenaken oentoek tempat lembaga
oleh Djepang, jang laloe di kamodian hari dipake oleh Pemoeda-Pemoedi Indonesia sebagi asrama oentoek persiapan
Indonesia Merdeka. Terdapat banjak tokoh penting jang pernah berketjimpoeng di itoe gedong, seperti: Adam Malik,
Sukarni, Chairul Saleh, Ismail Widjaya, Soepeno, Wikana, Asmara Hadi, A.M.Hanafi, B.M.Diah, Syarief Thayeb, Sudiro,
Harsono Tjokroaminoto (poetra H.O.S.Tjokroaminoto ), Soetomo (Bung Tomo) dan djoega saorang prampoean, ia itoe
S.K.Trimurti. Itoe gedong Menteng 31 digoenaken oleh Pemoeda-Pemoedi Indonesia sebagi tempat pendidikan kader
perdjoeangan, sematjem sekolah politiek boeat para pemoeda boeat lantjarken perdjoeangan nasional menjongsong
revolusie kemerdekaan. Tenaga pengadjarnja diantaranja: Bung Karno, Bung Hatta, Amir Sjarifuddin, Mr.Soenario, Ki
Hajar Dewantara, dan laennja. Activiteit itoe berdjalan tjoema satoe tahon sadja, kerana sesoeda itoe Djepang bikin
PUTERA (Pusat Tenaga rakyat), dan itoe gedong Menteng 31 didjadiken sebagi kantoornja PUTERA afdeeling Djakarta .


Adapoen collectie interessant itoe museum laennja adalah: Mobil Bung Karno REP-1 Buick bikinan General Motor 1939
jang soeda ditjoeri oleh Sudiro dari Jepang, dengen soeroeh sopirnja poelang kampong ke Kebumen. Itoe mobil dengen
kleur (colour) item kintjlong soenggoe uniek, kerana poenja tatakan kaki di lantai deket jok dan, asbak rokok di bagian
samping, dan djoega tempat doedoeknja hadep-hadepan lajaknja limousine mewah (yaaaah pasti mewah banget pada
jamannya!). Lantas ada Mobil Bung Hatta REP-2 (broken white), jang diberiken oleh Djohan Djohor paman Bung Hatta.
Satoe lagi jang tjiamik, ia itoe Mobil Imperial jang dipake oleh Bung Karno dalam Peristiwa Cikini di 30 November 1957.
Toean en Njonja bahkan dapat berfoto bareng dengan "Bung Karno" yang lagi duduk santai di dalem gedong museum!


Hal berbeda terdapat di Museum Joang 45 ini, jakni satoe podjokan jang isihnja moeka ganteng Orang Belanda jang
doeloe ikoet dalem Actie Politineel (kita menyebutnya Agresi Militer!) sasoedah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Dalem itoe roeangan, kitaorang bole liet Peta pemberantasan para perampok dan pemberontak (mereka nyebutnya
demikian). Profile Tentera Belanda dipadjang rapi dengen segala atriboetnja en ada satoe kartoe sematjam id-card
ataoe passport dengen nama Gerardus Fransiskus Van Den Bos, brondong oemoer 19 tahon, ganteng, kece, keren!

So, toenggoe apalagi ?!! Lekas, Sigra daftarken diri toean dan njonjah sekalian sekarang djoega
ke email: adep@cbn.net. id atawa hoeboengi telefoon-tangan di nummer: 0818 94 96 82 (nomer
urut peserta akan diberikan setelah mendaftar, sehingga nantinya ditransfer uang sesuai dengan
nomer urut) dapat ditransfer setelah mendaftar, doeit bisa ditransfer ke Bank BCA: 2371425693
BCA cab Pondok Indah atas nama ADE HARDIKA PURNAMA toeloeng dikonfirmasikan segera via
sms ke 0818 94 96 82 atau via email yang seperti biasa, discan aja, lalu kirim ke adep@cbn.net. id
(doeit jang soeda ditransfer tida dapet dikembalikan, tetapi bisa dioper kepada orang laen/teman)


Sekarang juga bisa ditransfer ke rekening MANDIRI: 101.000.44.34. 088: ADE HARDIKA PURNAMA
dan juga ke rekening BNI 46, yaitu dgn no.rek: 0148445465 atas nama: ADE HARDIKA PURNAMA
(oh iya kedua bank itu cabang Pondok Indah juga yah, yuk mari dikirim segera, makasih yah, yah)

Tjara membajarnja/ transfer, misalnja: Onky Alexander ada di nomer urut 18 maka Onky transfernja
= Rp.75.018 (kalo di mesin ATM ketiknya Rp.75018 <<<<<< angka 18 di belakang mengacu ke no.
urut) djadi ntar bajarnja boekan Rp.75.000 sadja, tetapi ditambah Rp.18 sebagi nomer urut. okeh
bener yah kayak gitu, trims. oh iya kalo soeda mentransfer dan soeda pake no.urut, kabari yaaw!
Kalo mendaftar lebih dari 1 orang dan pengen transfer sekaligus, yang misalnya contoh kayak gini:

18. Onky Alexander
19. Meriam Bellina
20. Btari Karlinda


Transfernya bisa sekaligus = Rp.225.018 (mengacu ke no.urut paling duluan), jadi no.urutnya jangan
dijumlahin jadi 1 yah (18 + 19 + 20 = 57 = Rp.225.057), JANGAN, JANGAN, JANGAN. karena nantinya
malahan bikin bingung, dan udah gitu kan no.urut 57 udah ada yang punya, orang laen, gitu ganti :)
Tetapi kalo mau transfer satu-satu juga boleh, ketik aja Rp.75.018, Rp.75.019 dan Rp.75.020, atau
misalnya temen/keluarga mau daftar lagi, dan mendapatkan no.urut yang jauh dari rombongan Anda
(misalnya dapet no.urut: 178), maka nanti kalo mau mentransfer sekaligus, tolong disebutin aja yah
bahwa (misalnya transfer untuk 4 orang sekaligus), duit yang Rp.300.018 itu untuk no.urut: 18, 19,
20 dan 178. Nah, tjoekoep faham kan? semoga toean dan njonja bisa bikin kitaorang gak bingung :)

djangan loepa bawa pajoeng, andoek ketjil ataoe apalah, inget Djakarta panas! djikalaoe nanti pada
tempohnja hoedjan ada toeroen, kitaorang aken moelain ini plesiran sasoedanja itoe hoedjan brenti.
zo, plesiran tetep dilaksanaken, dan catat: Plesiran Tempo Doeloe tak akan berganti hari/tanggal :)

Memoedjiken dengen hormat,
Ade Purnama (Adep)
SAHABAT MUSEUM
Jakarta-Indonesia
0818 94 96 82



--------------------------------------------------------------------------------


PLESIRAN TEMPO DOELOE: Minggu pg 23 Mei 2010.
Museum Kebangkitan Nasional, Museum Joang 45,
Museum Sumpah Pemuda, koelilingnja dengen bus.
07.30 - 08.00: Kumpul di Museum Kebangkitan Nasional
08.00 - 09.00: Kelilingin Museum Kebangkitan Nasional
09.00 - 09.15: Berangkat ke Museum Gedong Joang 45
09.15 - 10.15: Keliling Gedong Joang 45 (Menteng 31)
10.15 - 10.45: Berangkat ke Museum Sumpah Pemuda
10.45 - 11.45: Keliling Museum Sumpah Pemuda (Kramat)
11.45 - 12.00: Berangkat ke Museum Kebangkitan Nasional
12.00 - 13.00: Makan Siang di Museum Kebangkitan Nasional
13.00 - 14.00: Keliling Museum Kebangkitan Nasional lg (mau?)
sumber : tourismindonesia

hot.detik

"jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu."